5 Tanaman liar yang menakjubkan: Solusi Sehat dari Alam Untuk Anda
– Bisa jadi sering diremehkan karena dianggap cuma rumput pengganggu, beberapa jenis tanaman liar nyatanya memiliki banyak manfaat yang diyakini bisa digunakan sebagai obat. Contohnya adalah ciplukan, sebuah tanaman liar yang berkembang biak dengan baik di habitatnya dan biasa ditemui tumbuh di area terbuka, pinggir hutan, ataupun di dekat sawah.
Memiliki bahasa latin
Physalis angulata
, tumbuhan cipluk sering kali dipandang sebagai rumput liar menurut beberapa orang karena mampu mengganggu pertumbuhan tanaman lain. Akan tetapi, tumbuhan yang umumnya mempunyai buah kecil terbungkus daun muda ini pun dikenali sebagai herba dengan berbagai khasiat untuk kesejahteraan tubuh.
Tidak hanya ciplukan, beberapa jenis tumbuhan liar lainnya pun kerap diremehkan dan dinilai tidak bermanfaat—meski sebenarnya mereka bisa menjadi solusi alternatif. Berkembang biak dengan leluasa di lingkungan alamiah Indonesia, berikut ini adalah kelima tanaman liar tersebut yang telah kami rangkum dari beragam referensi dan mencakup pula ciplukan untuk pengobatan tradisional.
1. Ciplukan
Selain disebut sebagai tanaman morel berry, ciplukan juga berkembang pesat di kawasan tropis seperti yang ada di Indonesia. Mungkin dapat dikatakan bahwa hampir setiap bagiannya, termasuk daun, buah, dan akarnya, memiliki manfaat pengobatan.
Daun dan buah ciplukan mengandung senyawa yang dapat membantu mengatur kadar gula darah, sehingga dapat menjadi obat bagi penderita diabetes. Ciplukan juga kaya akan antioksidan yang berperan aktif mengatasi sejumlah penyakit, seperti hepatitis, malaria, rematik, asma, hingga kanker.
Hasil dari tumbuhan tersebut pun dipenuhi oleh pelbagai zat gizi esensial semisal vitamin A, C, D, serta K yang amat baik untuk kesegaran tubuh. Dimana adanya kandungan vitamin A, lutein, beta-karotene, dan karotenoid bisa melindungi penglihatan dan menghalangi faktor-faktor pemicu kegelapan pada orang tua.
Meskipun vitamin C membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh, vitamin D yang baik untuk penampilan indah turut memberi manfaat serupa. Vitamin K pada buah tersebut pun bertugas merawat kondisi tulang, kulit, dan tingkat tekanan darah; di samping itu, ia mampu mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung koroner.
Buah ciplukan yang telah masak boleh dimakan secara langsung ataupun dibuat jadi minuman layaknya teh. Sedangkan daun ciplukan sanggup direbus serta air hasil perebuhannya diminum sebagai ramuan pengobatan. Tambahan lagi, daun dari tumbuhan liar tersebut mampu dipergunakan sebagai perantara penyembuhan luka luar bakal menanganinya bisul dan borok melalui proses meremas kemudian tempelkan ke bagian tubuh yang terkena.
2. Anting-anting
Berikutnya adalah anting-anting yang disebut pula sebagai tanaman cakar kucing oleh masyarakat Minahasa. Tanaman ini, yang memiliki nama ilmiah Acalypha indica L dan berasal dari keluarga Euphorbiaceae, terkenal sebagai jenis gulma.
Sering berkembang dengan baik di sisi bukit maupun area halaman depan rumah, jenis gulma ini pun banyak dieksplorasi untuk pengobatan bermacam-masalah kesehatan. Berdasarkan warisan lama, anting-anting biasa dipakai sebagai ramuan alami bagi penderita disentri, keluhan perut, muntaberdarah, tinja yang membawa darah serta urine yang membawa darah, sampai hidung berdarah.
Rangkaian bagian dari tumbuhan ini pun dimanfaatkan dalam bidang perubatan serta diandalkan untuk mengurangi konsentrasi asam urat dalam darah, meringankan rasa sakit akibat rematik, membantu penyembuhan kelelahan otot, sampai terapi penyakit diabetes melitus (DM).
Karakteristik ekspektoran dalam tumbuhan ini mampu mendukung pengeluaran dahak dari jalur pernafasan, menjadikannya bermanfaat untuk menenangkan batuk, bronkitis, serta gejala asma. Tambahan pula, anting-anting seringkali dimanfaatkan agar proses pemulihan lukanya lebih cepat, meredakan pembengkakan, dan melawan infeksi kulit berkat kandungan sifat antiseptik dan anti-inflamasi di dalamnya.
Agar mendapatkan manfaatnya, tumbuhan anting-anting bisa diproses dalam beberapa metode. Dapat dibuat menjadi teh dengan memerekan daunnya, atau diekstraksi menjadi minyak pijat yang bermanfaat untuk meringankan rasa sakit, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi kelelahan otot.
3. Pecut Kuda
Sebuah tanaman liar lainnya yang memiliki banyak manfaat ialah pecut kuda bunga ungu. Tanaman tersebut tumbuh sebagai gulma di lahan perkebunan dan sering kali muncul di berbagai wilayah dengan istilah setempat yang tidak sama satu sama lain.
Di Pulau Jawa, alat pengerutan kuda terkenal sebagai Daun Sangketan dan Nyarang. Di wilayah Sulawesi, disebut juga sebagai Sangko Hidung, sementara di Maluku menggunakan istilah Dodinga. Spesies tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan pecut kuda ini termasuk dalam keluarga Verbenaceae dan memiliki nama ilmiah Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl.
Kuatir kuda dianggap mampu mengurangi panas dalam tubuh, memperkokoh otot serta tulang yang tegar, dan membantu penyembuhan gondong (parotitis). Selain itu, tumbuhan ini juga diyakini berkhasiat untuk membersihkan darah, melawan peradangan pada tenggorokan, menenangkan sendi yang bengkak, meningkatkan produksi urine (diuretika), mengobati keluar cairan abnormal dari vagina, hati sakit (hepatitis A), hingga menstruasi yang tak teratur.
4. Babadotan
Babadotan juga dikenal sebagai tumbuhan liar yang sering digunakan sebagai ramuan pengobatan untuk mengatasi beragam macam penyakit. Bagian tanaman dari keluarga Asteraceae ini umumnya diekstrak dari dedaunan yang memiliki kandungan tinggi zat anti-peradangan dan antioksidan didalamnya.
Daun babadotan kaya akan zat alami seperti flavonoid dan alkaloid yang berfungsi sebagai antiperadangan, memungkinkannya untuk meredakan inflamasi di dalam tubuh. Ini sangat berguna bagi mereka yang menderita gangguan kesehatan tertentu, misalnya sakit tengorok atau rematik.
Di luar itu, khasiat anti-piringetik dari babadotan bisa membantu menormalkan suhu badan yang meningkat karena demam. Zat-zat aktif di dalam daun tersebut juga mampu melebarkan jalur pernafasan serta menyembuhkan rasa gatal pada tenggorokan, sehingga berkontribusi untuk memperkecil tanda-tanda batuk dan flu.
5. Semanggi
Yang terakhir adalah tanaman clover, sejenis gulma yang tumbuh seperti semak dan biasanya dapat ditemukan pada area batu-batu. Dengan nama ilmiah Marsilea drummondii L., jenis tanaman ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan serta bagian daunnya sering digunakan secara luas.
Menurut situs WebMD, tumbuhan ini mengandung banyak antioksidan, vitamin B1, B3, dan C, serta mineral seperti kalsium, krom, magnesium, fosfor, dan kalium yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan.
Komponen dalam semanggi yang disebut isoflavon bisa mendukung pengerasan tulang dengan menambah kepadatan mineralnya, mencegah risiko osteoporosis. Tanaman ini pun digunakan sebagai ramuan alami untuk meredakan berbagai kondisi seperti demam, influenza, hepatitis, diare, infeksi saluran kemih, tekanan darah tinggi, lemah tubuh (neurasthenia), pendarahan, menstruasi tidak lancar, keracunan, batuk, serta sakit tenggorokan.
Berikut adalah beberapa jenis tanaman liar yang ternyata memiliki banyak manfaat dan sering digunakan sebagai obat alami, dengan pertumbuhan yang subur di wilayah Indonesia. Semoga informasinya berguna!
Artikel ini telah dipublikasikan di Tribunnews pada bagian Konten Lokal Asri bertajuk ”
Tumbuh subur di alam, kelima tanaman liar ini menyimpan berbagai manfaat yang dapat dimanfaatkannya sebagai obat alami
Post Comment