Reaktivasi Jalur Kereta Jawa Barat: Investasi Strategis Rp15 Triliun untuk Kemajuan Ekonomi

Reaktivasi Jalur Kereta Jawa Barat: Investasi Strategis Rp15 Triliun untuk Kemajuan Ekonomi



PR GARUT

– Menghidupkan kembali lintasan kereta adalah tindakan vital bagi perkembangan ekonomi di seluruh daerah Jawa Barat. Walaupun implementasinya bakal menghadapi hambatan di medan, terutama adanya struktur bangunan serta permukiman yang didirikan di sepanjang bekas jalur rel tersebut.

Berikut beberapa lintasan kereta api yang diusulkan untuk direaktifasi, yaitu jalur Cipatat – Padalarang, Banjar – Pangandaran, Bandung – Ciwidey, serta Garut – Cikajang. Pemilihan prioritas dari jalur-jalur tersebut akan melibatkan pertimbangan beragam elemen seperti dukungan terhadap program-program strategis nasional bersama dengan segi-segi sosial, budaya, demografi, dan konservasi alam.

Setiap elemen akan diperiksa secara menyeluruh dan ditinjau lebih lanjut di dalam rangkaian Detail Engineering Design (DED). Analisis keuangan yang ada di Detail Engineering Design ini pun bakal memuat pengenalan berbagai sumber dana, termasuk dukungan dari anggaran pemerintah pusat lewat Dana Alokasi Khusus serta opsi-opsi pembiayaan tambahan.

Ketersediaan keuangan lokal pun turut menjadi faktor dalam perhitungan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama dengan stakeholder terkait.


Harapan Baru Warga Lokal

Terdapat harapan segar bagi penduduk setempat di Garut berkatrencana untuk mengaktifkan kembali layanan kereta api yang telah lama tidak digunakan. Dengan hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merencanakan penghidupan kembali sarana transportasi masal yang pernah sangat populer. Salah satunya melibatkan rencana revitalisasi jaringan rel kereta api; jalur Garut-Cikajang merupakan salah satu rute yang akan hidup kembali.

Jalur terkenal yang pernah jadi pusat aktivitas transportasi warga Garut ini mengharuskan adanya dana cukup besar. Untuk merestart operasional kereta api di Jawa Barat dibutuhkan biaya antara Rp 15 hingga Rp 20 triliun. Dana tersebut harus dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna menyulap kembali rute-rute historis yang telah lama tak digunakan ke dalam kondisi aktif lagi termasuk jalur Cikajang-Garut.

Kereta api Garut-Cikajang dahulunya merupakan jati diri bagi aktivitas penduduk setempat, mulai dari karyawan sampai mahasiswa yang bergantung sehari-hari pada sarana angkutan tersebut. Untuk masyarakat di lokasi itu, rute kereta tidak terpisahkan dengan kenangan indah saat bepergian menggunakan Kereta Si Gombar, simbol transportasi yang amat disayangi waktu itu.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melalui postingan di akun Instagram miliknya memberitakan berita baik tersebut secara langsung. Menurut dia, terdapat 11 jalur rel kereta api di Jawa Barat yang sedang dipersiapkan untuk direaktifasi, salah satunya adalah Jalur Kereta Api Garut-Cikajang.

Dengan program revitalisasi yang dikembangkan bersama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Departemen Perhubungan, serta PT KeretaApi Indonesia (KAI), rute ini tidak hanya ditujukan untuk menjadi sarana transportasi kereta biasa. Lebih jauh lagi, proyek tersebut bertujuan untuk mengakses peluang ekonomi baru, mendorong pertumbuhan industri pariwisata setempat, hingga meningkatkan keterkaitan berbagai daerah di Jawa Barat.

Rute kereta api ini tidak hanya sebagai sarana transportasi, tetapi juga jalan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang memukau. Coba bayangkan, trek-nya akan melintasi ladang padi, pegunungan, serta panorama menakjubkan di Jawa Barat.

Dia menegaskan agar tidak menghargai pariwisata dengan cara yang terbatas, karena mencakup hanya objek wisata alam. Dia juga mengingatkan untuk tak meremehkan aneka ragam makanan khas, seni budaya, arsitektur pra-sejarah, serta sejarah baik itu masa lalu maupun modern yang semuanya memberikan pesona tersendiri kepada pelancong sehingga mereka ingin datang dan tinggal lebih lama di Jawa Barat.

Dia juga berharap bahwa jika rencana ini berhasil dilaksanakan, masyarakat tidak hanya akan merasakan kemudahan dalam pindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga mulai menghargai dan menyayangi warisan alam di wilayah mereka sendiri.

Tidak hanya Kabupaten Garut saja yang bakal menikmatinya, tapi bila semuanya berlangsung seperti direncanakan, maka seluruh penduduk di Provinsi Jawa Barat dapat merasakan akibat positifnya, mulai dari peningkatan jangkauan ekonomi sampai sektor pariwisata yang kian berkembang pesar. ***

Post Comment