Sambut Ulang Tahun Kabupaten Tegal yang Ke-424, DKDKT dan DKKT Adakan Malam Renungan
PORTAL BREBES
Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DD-KT) serta Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) telah menyelenggarakan acara Malam Refleksi di Gedung Rakyat Slawi pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2025 yang lalu.
Gelar Acara Malam Renungan Bertujuan untuk Memperingati Ulang Tahun Ke-424 Kabupaten Tegal.
Pada Malam Renungan dengan topik Manembah, Manekung, Menganing itu nantinya akan disambut oleh sejumlah seniman, aktivis budaya, serta warga yang berminat untuk hadir dalam kegiatan ini.
Acara dimulai dengan pemimpinan doa oleh Gus Awib Malik sebelum melanjutkan aktivitas memotong tumpeng bersama oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Satiyo. Ketika Satiyo melakukan prosesi pemotongan tumpeng tersebut, ia menyerahkannya kepada salah satu anggota Dewan Pengarah DKD-KT yaitu Teguh Puji Harsono, sambil didampingi oleh ketua DKD-KT Firman Haryo Susilo serta ketua DKKT Junaedi.
Setelah Teguh Puji Harsono menyampaikan penjelasan mengenai arti dari tumpeng, acara dilanjutkan dengan membacakan narasi Babad Tanah Tegal oleh Firman Haryo Susilo. Acara menjadi semakin meriah ketika sejumlah tamu undangan ikut serta dalam membaca puisi-puisi karangan para penyair asal Tegal yang mencapai jumlah 50 buah puisi tersebut.
Junaedi selaku Ketua DKKT Kabupaten Tegal menjelaskan bahwa frasa “Malam Renungan” dipilih dengan maksud menyembah atau memuji Tuhan. Kata-kata tersebut umumnya ditemukan dalam lingkup agama dan rohani sebagai cara mengekspresikan rasa kagum serta kesediaan melayani-Nya.
Dia selanjutnya mendefinisikan Manekung sebagai kata yang merujuk pada konsentrasi atau pengkhususan pemikiran. Frase ini umumnya dipakai di lingkungan meditasi atau spiritualitas guna menyatakan kondisi mental yang terfokus dan damai. Sementara itu, istilah Mangening memiliki makna membersihkan atau melenyapkan pikiran agar menjadi lebih jernih dan tenteram.
“Tegal telah mengalami beberapa tahap dalam sejarahnya, mulai dari zaman Kesultanan, periode kolonialisme, sampai ke era kemerdekaan. Yang tak bisa kita lepaskan ialah identitas kami sebagai Warga Tegal yang terinspirasi oleh prinsip-prinsip tinggi, tradisi serta Spiritualitas,” katanya.
Pada saat yang sama, Ketua Penyelenggara Acara Dwi Ariadi menyatakan bahwa selain perenungan di malam hari, DKD-KT serta DKKT akan melangsungkan beberapa acara lainnya dari tanggal 30 hingga 31 Mei 2025. Serangkaian aktivitas ini mencakup pameran fotografi, pertemuan bersama, galeri kesenian visual, eksibisi keris, pagelaran batik dan karya tangan, perlombaan balap egrang bertaut, stand kuliner, diskusi tentang budaya, dan penampilan seni terbuka.
Di luar perayaan Hari Jadi Kabupaten Tegal, acara tersebut juga mensupport prosesi pelantikan serta rapat kerja DKD-KT dan DKKT.
Pada diskusi budaya yang dikenakan dalam acara Malam Ilir-ilir, kami memilih tema ‘Ulang Tahun Ke-424 Kota Tegal: Refleksi tentang Aspek Kebudayaan Lokal’. Acara tersebut mencakup pertunjukan Sampyong dan gamelan oleh grup Seni Tradisional Sekar Arum,” terang Dwi Ariadi sekaligus sebagai wakil dari Dewan Kerajaaan Kasihan Kulon Kidul Timur.
Dia menyebutkan bahwa pada hari kedua akan diselenggarakan Kompetisi Seni dan Budaya tingkat SMA/SMK Kabupaten Tegal dengan permaian rakyat egrang estafet. Kemudian, sore harinya berlangsung upacara pelantikan DKD-KT serta DKKT, sementara itu acara malamnya terdiri dari Pertunjukan Imajinasi Seni. “Para penghibur dalam pertunjukkan tersebut merupakan seniman lokal dari wilayah Kabupaten Tegal,” tambahnya. ***
Post Comment